Ledakan Beirut, Pabrik Amonium Nitrat Ada di Indonesia, PT MNK: Disimpan di Gudang, Dipastikan Aman

PIKIRAN RAKYAT – Ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon telah mengguncang perhatian dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Kejadian tersebut tak pelak menimbulkan kekhawatiran akan munculnya bahaya serupa di tanah air.

Konon, ledakan di Beirut, Lebanon berasal dari gudang amonium nitrat (NA) yang sudah tersimpan bertahun-tahun. Informasi tersebut semakin menambah kekhawatiran masyarakat Indonesia karena di Indonesia terdapat pabrik yang memproduksi NA.

Pabrik tersebut bernama PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) yang berlokasi di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. MNK merupakan anak perusahaan PT Pupuk Kujang yang dibangun 1989 dan mulai beroperasi 1990.

MNK mampu memproduksi NA sebanyak 9000 hingga 10000 ton per bulan. Produksi sebanyak itu khusus untuk memenuhui kebutuhan dalam negeri saja.

“AN itu bisa dibuat bahan peledak, pupuk, atau gas gelak untuk kebutuhan bius di rumah sakit ketika pasien akan operasi,” ujar Direktur Produksi MNK, Cucuk Salahudin, di kantornya, Kamis 6 Agustus 2020.

Saat ini, lanjut Cucuk, NA produksi MNK hanya konsumsi dalam negeri yakni untuk bahan peledak Bahan peledak pertambangan batu bara di Kalimantan dan granit di Karimun. Namun tidak tertutup kemungkinan NA produk NA bakal diolah menjadi pupuk NPK.

“NA merupakan bahan baku yang bagus untuk pupuk. Oleh karena itu, produksi NA di dunia 75 persen digunakan untuk pupuk, selebihnya untuk bahan peledak dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.

Cucuk tidak menampik NA produk MNK sebelum disalurkan ke konsumen disimpan di dalam gudang yang ada di sekitar pabrik. Namun, gudang NA dijaga bak merawat bayi.

Setiap saat suhu gudang dikontrol. Penyimpanan NA di gudang pun tidak boleh lewat dari sebulan. “Kondisi gudang dipantau selama.24 jam. Selain itu di dalam gudang tidak ada benda lain, selain NA,” katanya.

Dijelaskan juga, MNK memiliki gudang penyimpanan dengan kapasitas maksimal 5000 ton. Storage ini memiliki standar quality Control yang sangat tinggi.

Mulai dari suhu yang tidak boleh lebih 32 derajat celcius, dilengkapi dengan sprinkler yang akan menurunkan suhu di storage, steril dari bahan kimia dan organic yang dapat mengkontaminasi kualitas dan keamanan produk NA.

Menurut Cucuk, selain adanya kualitas kontrol internal dengan penerapan ISO 9001, 14001, 18000 dan SMK3, perusahaan pun diperiksa secara berkala oleh pihak kepolisian terkait penyimpanan.

Cucuk memastikan kandungan AN yang diproduksi pabrik MNK sangat aman karena melalui Qality Control yang sangat ketat mulai dari produksi, pengolahan, penyimpanan, hingga pendistrubusian ke konsumen.

Selama tidak adanya kontaminan seperti dengan zat pemicu reaksi ledakan (seperti panas, benturan, gesekan ataupun zat kimia dan organic) AN merupakan bahan yang sangat aman seprti halnya butiran pupuk. Sehingga, lokasi storage PT MNK dipastikan aman dan steril dari bahan lainnya khusunya kontaminan.

Sebagai informasi, lanjut Cucuk, produk AN PT MNK tidak pernah lebih dari 14 hari berada di gudang pabrik. Setelah itu langsung diambil atau dikirimkan kepada konsumen.

Masih menurut Cucuk, AN masih dinyatakan aman selama 6 bulan jika masih tersimpan sesuai standar penyimpanannya.***

Sumber berita : https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01654720/ledakan-beirut-pabrik-amonium-nitrat-ada-di-indonesia-pt-mnk-disimpan-di-gudang-dipastikan-aman?page=3

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*