Menjawab tantangan industri bahan peledak produk dalam negeri mampu dilewati MNK sebagai perusahan nasional. Dengan didukung tenaga kerja berkualitas dan mengedepankan safety yang menjadi kriteria.
PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) sebagai perusahan dalam negeri berkembang dari awal sebagai perusahaan manufaktur Ammonium Nitrate (AN), sampai menjadi manufaktur Non-Electric Detonator dan perusahan jasa peledakan yang disegani. Tidak diragukan lagi jika menjadi salah satu pemain penting di industri peledakan komersial Indonesia.
Jasa peledakan pada industri pertambangan merupakan bagian proses penting dalam penambangan . Dengan teknologi dan sistem peledakannya yang mumpuni dipastikan akan memudahkan proses produksi penambangan.
Perusahan nasional kini berperan besar terhadap keberadaan industri peledakan ini, dimana pada awalnya teknologi dan sistem peledakan didominasi oleh pemasok dari luar negeri. Namun kini, MNK sebagai salah satu perusahan dalam negeri telah mampu melakukan total blasting service termasuk dalam pembuatan bahan peledak emulsion di jobsite dan kemudian berencana akan melakukan ekspansi produk berupa pembuatan booster dan cartridge explosives.
Dimulai pada tahun 1987, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) mulai merintis usahanya dalam jasa peledakan dengan membangun pabrik untuk memproduksi Amonium Nitrat sebagai bahan baku utama untuk proses peledakan pertambangan.
Seiring dengan perkembangan usahanya, tepat pada tahun 2000 PT MNK melakukan terobosan dengan memperluas ruang lingkup bisnisnya dengan Explosive Manufacturer & Mining Services, yang meliputi : produksi, penyimpanan, pengangkutan dan pemuatan bahan peledak ke dalam lubang hingga memproduksi aksesoris peledakan.
Hal ini sebagai jawaban atas tantangan pasar industri peledakan yang mampu dilakukan oleh perusahaan dalam negeri. Dengan cakupannya,PT MNK memiliki jasa peledakan yang terintegrasi dan mengukuhkannya bersanding dengan perusahaan lain sebagai pemimpin pasar industri peledakan untuk jasa pertambangan Indonesia.
Kepemilikan pabrik perakitan Detonator NonElectric, yang berada di Handil, Kutai Kartanegara, adalah bukti eksistensi MNK untuk dapat mensuplai produknya lebih meningkat,sesuai anjuran dari Kementrian Pertahanan yang membatasi kuota impor dan mengutamakan produk dalam negeri untuk dikonsumsi bagi industri domestic, hal ini cukup menguntungkan MNK sebagai produsen detonator. Hal ini membuat pabrik detonator dalam negeri mendapat kesempatan untuk lebih mandiri dan berkembang.
Tidak dipungkiri,pada saat ini MNK sedang melakukan pembenahan pada usahanya mengingat meningkatnya permintaan,dan pada saat ini sedang mempersiapkan perizinan untuk perluasan usaha untuk memproduksi booster yang ditargetkan pada tahun 2020 akan terealisasi.
Selain pabrik Ammonium Nitrate yang mempunyai kapasitas 140.000 ton per tahun,MNK juga memiliki pabrik Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO) di Cikampek,Jawa Barat untuk melayani customer dari kuari-kuari yang menginginkan produknya secara langsung.
Tidak berlebihan jika Wawa Jaka Sungkawa, Director of Sales & Services PT MNK mengungkapkan harapannya, “Menjadi perusahaan bahan peledak nasional yang menjadi pemimpin di bidang usaha jasa peledakan”.
Ungkapan ini dibuktikan dengan peningkatan yang signifikan akan produk Ammonium Nitrate 93.500 ton di tahun 2017,menjadi 110.500 ton pada tahun 2018. Cukup meningkat tajam jika dibandingkan dengan penjualan yang diperoleh pada tahun 2017.
Kontribusi MNK tidak terbatas pada pertambangan semata,namun seiring meningkatnya kegiatan infrastruktur yang membawa MNK mampu berperan serta dalam menyelesaikan pekerjaan jasa peledakan dibidang konstruksi. Pada bidang ini, konstribusi yang dilakukan adalah suplai bahan peledak untuk konsumsi dalam pembuatan terowongan pada pembangunan bendungan pada pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sejauh ini banyak perusahaan yang telah menggunakan jasa MNK antara lain, PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Adaro Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Kideco Jaya Agung, PT Putra Perkasa Abadi dan juga PT Hasnur serta perusahaan lainnya.
Secara persentase 90 persen pengguna jasa MNK adalah pertambangan, dimana batu bara cukup dominan yaitu sebesar 70 persen sedang mineral pada angka 20 persen,kemudian 10 persen adalah bidang infrastruktur. Wawa mengungkapkan program perusahaannya untuk tetap dapat memberikan pelayanan terhadap customer-nya seperti, peremajaan asset pabrik pembuatan bahan peledak emulsion atau On-site Emulsion Plant serta kendaraan pencampur bahan peledak atau Mobile Mixing Unit.
Disamping peningkatan kualitas sumber daya manusia,efisiensi proses logistic untuk menjamin pengiriman tepat waktu kepada customer adalah hal yang sangat serius diperhatikan.
“Untuk memenuhi seluruh kebutuhan customer,kami meningkatkan kapabilitas manufactur dengan penambahan jenis dan variasi produk seperti booster dan cartridge explosive,” imbuh Wawa.
Wawa pun berharap dapat terus mendukung para customer khususnya perusahaan pertambangan dan bisa berkontribusi secara penuh dalam meningkatkan target produksi mereka, Seperti harapan customer yang menginginkan full blasting services. sehingga MNK pun melakukan pelayanan dengan delivery material terjadwal dengan baik.
Untuk lebih meningkatkan efisiensi kerja , MNK fokus melakukan peningkatan penguatan operasional secara end to end solution usaha jasa pembuatan dan peledakan kegiatan pertambangan batu bara dan mineral dengan didukung tenaga kerja local yang berkualiatas dan pengalaman pada bidang peledakan.
“Harapan kami selanjutnya adalah stabilnya harga komoditas tambang agar industri pertambangan bisa terus bergairah,” ujar Wawa.
Tambang Bawah Tanah
Wawa mengakui pada saat ini perusahaannya sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan bahan peledak dari Perancis yang mempunyai teknologi peledakan tambang bawah tanah serta pengalaman yang cukup lama, Untuk menawarkan program serta kemampuannya dalam pengerjaan peledakan tambang bawah tanah.
Program pengerjaan yang ditawarkan ini sudah melalui penjajakan dan analisa menurut Wawa, sangat berguna sekali bagi perusahaan tambang bawah tanah khususnya dalam peningkatan produksi serta pengurangan cost.
Penawaran dari teknologi peledakan bawah tanah ini sebelumnya sudah dipresentasikan kepada pihak Freeport, yaitu mengenai Secondary Blasting dan peledakan development.
Mengingat kegiatan ini penuh risiko, maka operasionalnya akan menggunakan peralatan remote control yang diyakini cukup aman.
Bahan peledak kegiatan bawah tanah ini menggunakan booster dan detonator, seperti disebutkan diawal, pabrik booster yang akan dibangun selain untuk peledakan tambang terbuka baik batu bara maupun mineral, pengadaan booster dirancang untuk men-support kegiatan bawah tanah.